Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (BEM FIKes) Universitas Aisyiyah Yogyakarta bekerja sama dengan menyelenggarakan Desa Binaan di Kalurahan Sendangagung, Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (27/07/2024) hingga Minggu (28/07/2024).
Selama berjalannya persiapan hingga kegiatan Desa Binaan ini terlaksana, BEM FIKes UNISA Yogyakarta bekerja sama dengan Kalurahan Sendangagung, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, PMI Sleman, Puskesmas Minggir serta PMI Minggir.
Vania Safa Diokta selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Desa Binaan BEM FIKes 2024 menyampaikan bahwa kegiatan dengan tema “Implementasi Mahasiswa Tanggap Kesehatan, Ciptakan Masyarakat Sendangagung Unggul Raharja” ini dilaksanakan dalam bentuk implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan Desa Binaan BEM FIKes 2024 akan dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama akan diisi dengan penyuluhan mengenai stunting, workshop pembuatan MP-ASI, pendistribusian PMT, dan donor darah bersama PMI Sleman dan PMI Minggir. Sedangkan rangkaian kegiatan di hari kedua meliputi senam bersama dan skrining penyakit tidak menular bersama Dinkes Sleman dan Puskesmas Minggir” Ungkap Vania.
Ilham Ramadan selaku Gubernur BEM FIKes UNISA Yogyakarta mengungkapkan bahwa lokasi kegiatan Desa Binaan BEM FIKes ini berada di tempat yang sama dengan Kegiatan PPK Ormawa BEM FIKes UNISA Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Kemendisbudristek. Sehingga kegiatan Desa Binaan bisa dikembangkan supaya pelaksanaan PPK Ormawa bisa lebih efektif.
Ibu Dr, Ismarwati, S.KM., S.ST., M.PH selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu kesehatan UNISA mengharapkan bahwa kegiatan desa binaan ini dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Angka stunting di Desa Sendangagung masih cukup tinggi meskipun telah mengalami penurunan hingga sekitar 15%, di bawah rata-rata nasional 21%. Meski sudah ada kemajuan, masalah ini tetap perlu dipelajari lebih lanjut untuk menemukan akar penyebab stunting. FIKes UNISA Yogyakarta selalu mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu, termasuk dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat. Mencegah stunting dilakukan melalui pengetahuan (pikir), doa (dzikir), dan usaha nyata (amal) sebagai upaya menyeluruh dalam pencegahan stunting.
Lurah Sedangagung, Raden Heru Prasetya, S.E., M.IP menyanpaikan rasa terima kasih kepada UNISA Yogyakarta atas diadakannya Desa Binaan sebagai upaya mengatasi permasalahan stunting.
“Stunting yang di Kalurahan Sendangagung terjadi karena beberapa penyebab seperti pola asuh yang masih serta salah remaja yang mempunyai anak di usia muda sehingga ada kemungkinan masih belum mengimplementasikan ilmu yang ada.” Ungkap Lurah Sendangagung.
Ia berharap akan ada kontinuitas untuk kegiatan binaan di Kalurahan Sendangagung sendiri karena desa masih membutuhkan bimbingan kepada kader dan orang tua yang mempunyai anak dengan resiko stunting. Sehingga harapannya semangat dalam menurunkan angka stunting selalu tertanam dalam diri masyarakat Kalurahan Sedangangung.
“Sendangagung membutuhkan support dari UNISA” timpalnya kembali sebelum mengakhiri sambutan.